Jika Koloni Lebah Musnah, Apa Yang Akan Terjadi? Tumbuhan, Binatang dan Manusia Ikut Punah
“If the bee disappeared off the face of the Earth, man would only have 4 years left to live.” (Albert Einstein)
Semua elemen dari suatu ekosistem
sangat penting, dan memainkan peran mereka sendiri yang berbeda dalam
fungsional holistik ekosistem tersebut.
Jika Anda menghapus salah satu unsur
itu maka akan dapat menyebabkan tingkat kehancuran tertentu, dan sistem
alami akan perlu melakukan penyesuaian, yang bisa positif atau negatif
dan berada di luar kendali kita.
“Jika lebah menghilang dari muka Bumi, maka manusia hanya memiliki 4 tahun lagi untuk dapat bertahan hidup.” (Albert Einstein)
Lebah madu menyerbuki 90% dari semua
tanaman berbunga di Amerika Serikat dan minimal 30 % dari seluruh
tanaman di dunia. Setidaknya sepertiga dari makanan yang kita makan,
tergantung pada penyerbukan.
Penyerbukan oleh lebah diperlukan untuk
banyak tanaman seperti: apel, ceri, kacang kedelai, jeruk, lemon, jeruk
nipis, wortel dan lain-lain.
Lebih dari 100 tanaman pangan kita
memerlukan penyerbukan ini, tanaman seperti pohon almond, akan tumbuh
buah hanya jika bunga mereka menyerbuk silang, membuat pertukaran
genetik antara dua varietas yang berbeda.
Ilmuwan telah meneliti setidaknya ada
sekitar 20.000 species lebah-lebahan di dunia. Namun sejumlah orang
masih merendahkan kesejahteraan dunia yang bertumpu pada koloni lebah.
Perlu diketahui bahwa jasa penyerbukan
alami yang disediakan oleh serangga penyerbuk khususnya lebah jantan,
adalah €153 milyar Euro, kembali pada tahun 2005, nilai mereka
menyumbang setidaknya 9,5 % dari total nilai makanan dari pertanian
dunia, dan bertanggung jawab untuk peningkatan senilai $ 15 miliar
tanaman per tahun.
Sederhananya, jika lebah untuk penyerbukan punah, maka kita tidak memiliki tanaman bunga dan tanaman buah.
Karena jika tidak ada penyerbukan, maka
tumbuhan juga tak akan dapat beregenerasi atau berkembang biak. Hal itu
membuat semua rantai makanan termasuk hewan juga akan mati, begitu pula
mamalia dan manusia, mirip efek domino.
Tapi apa yang terjadi sebenarnya sudah
harus diwaspadai masyarakat dunia, karena koloni lebah seantero Amerika
dan dunia makin lama semakin menurun drastis!!!
Dan akibatnya, dari gejala yang
mengkhawatirkan tersebut, ada segudang kecurigaan akibat fenomena
misterius ini, apa sebenarnya yang sedang terjadi?
Lalu, apa yang kini telah terjadi?
Meskipun ia berpendapat bahwa runtuhnya
koloni lebah telah berlangsung selama lebih dari satu dekade, tak semua
orang tahu bahwa pada tahun 1972-2006, ada penurunan dramatis dalam
jumlah lebah madu liar di AS sendiri, dan penurunan bertahap dalam
koloni secara keseluruhan (Watanabe, 1994).
Kerugian tetap stabil sejak 1990-an di
sekitar 22-35 % per tahun yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti
tungau, penyakit dan manajemen stres (Johnson, 2010).
Sindrom “gangguan runtuhnya koloni” atau “colony collapse disorder” (CCD) tahun 2007, secara resmi telah ditandai sebagai :
“Hilangnya semua lebah madu dewasa dalam sarang lebah, sementara larva lebah masih belum matang, dan madu pun tidak ada.”
Hal ini diyakini bahwa mungkin pestisida yang salah, pada tahun 2012 beberapa peer review
studi independen menunjukkan bahwa neo-nicotinoids memiliki rute yang
sebelumnya tidak terdeteksi (seperti debu, serbuk sari, nektar) yang
mempengaruhi lebah dan kesehatan mereka.
Juga, bahwa toksisitas sub-nanogram mengakibatkan kegagalan lebah untuk kembali ke sarang tanpa mematikannya secara langsung, sebagai gejala utama dari CCD (colony collapse disorder).
Akibatnya, Uni Eropa (UE ) melarang
pestisida neo-nicotinoid karena fakta bahwa mungkin zat tersebut yang
bertanggung jawab atas runtuh koloni lebah secara terus-menerus.
Temuan ini juga memprakarsai tinjauan resmi oleh Otoritas Keamanan Makanan Eropa (European Food Safety Authority),
yang menyatakan bahwa neo-nicotinoids pada pestisida yang digunakan
para petani dapat menimbulkan risiko tinggi bagi koloni lebah.
Industri pestisida juga telah dituduh “sengaja menipu” dan produsen Bayer CropScience telah diminta untuk menjelaskan perbedaan dalam bukti yang telah diserahkan kepada lembaga penyelidikan.
Lebah
juga melakukan perjalanan jarak jauh untuk menyerbuki tanaman di daerah
lain, yang menyebabkan beberapa ilmuwan percaya bahwa hal ini
menyebabkan stres pada sistem kekebalan tubuh mereka dan mengekspos
mereka terhadap patogen yang tidak pernah mereka gunakan. Tapi koloni
yang tidak mengambilnya juga akan ikut terbunuh dan musnah.
Ketika madu dipanen, itu juga dapat menggantikan sirup jagung hasil rekayasa genetik (genetically-modified corn) yang tidak memiliki enzim yang diperlukan atau konten gizi dan nutrisi yang buruk.
Jadi diyakini bahwa “organisme yang dimodifikasi secara genetika” atau Genetically Modified Organisms (GMO) juga memiliki suatu peranan buruk yang telah dilakukan dan menimbulkan masalah terhadap lebah.
Hal ini berpotensi karena fakta, bahwa
semua individu dari ‘strain transgenik’ semua identik secara genetik,
dan ditanam secara monokultur, yang berarti lebah memiliki makanan yang
terbatas dan tidak sehat.
Meskipun neo-continoids secara khusus
telah dikeluarkan, tetap ada kemungkinan bahwa sebagian besar, jika
tidak semua, pestisida negatif telah mempengaruhi lebah.
Dengan fungisida yang dapat menurunkan resistensi lebah, namun bukanlah untuk diharapkan bahwa Bt pollen
(dengan insektisida di setiap sel) dan total herbisida seperti yang
disemprotkan pada kebanyakan transgenik bertanggung jawab dalam hal
ini.
Saat ini, tidak ada banyak data pendukung disetujui dari independen peer-review tentang kerusakan langsung atau tidak langsung terhadap lebah yang disebabkan oleh tanaman rekayasa genetik (Duan, Marvier, Dively, & Huang, 2008) .
Hal ini diduga, bahwa lebih dari mungkin, ada banyak faktor yang berperan memberikan kontribusi terhadap masalah ini.
Tapi satu hal yang pasti adalah: masalah
yang ditimbulkannya adalah nyata, dan tangan-tangan penyerbuk listrik
bertenaga listrik tidak mrmiliki jawabannya.
Ayo Kita Selamatkan Koloni Lebah!
Merosotnya koloni lebah dunia membuat
cemas para peneliti sejagat, dan tak sedikit pula masyarakat dunia ikut
mencemaskannya. Mereka mengadakan seminar-seminar, penyuluhan dan
demonstrasi seantero dunia.
Lebah mencari madu dari tumbuhan
berbunga, termasuk tumbuhan buah. Namun sayangnya tumbuhan-tumbuhan
berbunga kebanyakan adalah tumbuhan semak. Oleh karenanya kadang
tumbuhan semak yang berbunga ini justru dianggap “tumbuhan hama” oleh
para petani dunia.
Tumbuhan yang dikategorikan sebagai
‘tumbuhan hama’ tersebut akibat tumbuhan itu tumbuh di sela-sela
tumbuhan pertanian. Padahal ia juga punya hak untuk tumbuh, justru
manusialah yang mengambil lahan mereka menjadi lahan pertanian.
Tumbuhan semak yang dianggap “hama”
justru banyak bunganya dan sesungguhnya justru merupakan tumbuhan yang
menyediakan madu bagi kebanyakan lebah dunia.
Pada
saat tumbuhan tersebut tumbuh diantara padi, gandum dan lahan pertanian
lainnya, para petani justru mencabutnya, membuangnya atau mematikannya.
Itulah salah satu mengapa lebah semakin sedikit.
Lalu, bagaimana lebah mencari bunga-bunga
pengganti bunga tumbuhan semak tersebut? Sebagai gantinya, lebah
“terpaksa” mencari bunga dari tumbuhan-tumbuhan pertanian. Seperti kebun
tomat, cabai, semangka dan banyak lainnya.
Apakah dengan mengganti tumbuhan semak
yang berbunga dengan tumbuhan pertanian akan menyelamatkan koloni lebah?
Jawabannya adalah TIDAK!
Hal tersebut dikarenakan para petani di
bidang pertanian seantero dunia menggunakan pestisida! Nah, pestisida
tersebut juga mencemari bunga dari semua tumbuhan pertanian dunia. Lebah
terpaksa mencari bunga-bunga yang telah terkontaminasi oleh
pestisida-pestisida berbahaya tersebut untuk bertahan hidup.
Kebanyakan
pestisida dunia menggunakan zat neo-nicotinoids, yang justru membuat
lebah linglung dan tak dapat kembali ke sarangnya (disorder), lalu mati oleh racun pestisida tersebut.
Laly, bagaimana cara lebah mencari madu sebagai makanannya? Ayo, mari kita bantu mereka!
Banyak pihak seantero Bumi yang telah termotifasi untuk dapat menyelamatkan lebah dunia dari kepunahan.
Bagimana cara kita agar koloni lebah
dapat kembali tumbuh dengan pesat? Ada beberapa cara agar koloni lebah
dapat tumbuh dan naik jumlahnya, diantaranya:
1. Tanamlah tumbuhan berbunga dan/atau tumbuhan buah di pekarangan, taman, halaman di sekitar perumahan anda.
2. Tanamlah tumbuhan
berbunga di badan-badan jalan seperti di trotoar dan jalur hijau
jalanan, jalur hijau jalan tol, juga taman-taman mulai dari desa dan
juga perkotaan. Gunakan semaksimal mungkin lahan yang ada untuk tumbuhan
bunga.
3. Jangan gunakan
pestisida kimiawi seperti yang mengandung neo-nikotinoid, terhadap semua
tumbuhan bunga dan tumbuhan buah-buahan disekita anda. Gunakanlah
pestisida organik atau alamiah. Atau dapat pula hama tanaman tersebut
dimusnakan dengan cara menggunakan predator alami, misalnya burung.
4. Beritahu kepada
kerabat anda termasuk semua petani dan masyarakat dunia mengenai mengapa
koloni lebah dunia menyusut drastis pada beberapa tahun ini yang justru
dapat membantu kaum elite illuminati dalam mewujudkan keberhasilannya
pada Program Depopulasi Dunia.
Sebenarnya masih banyak cara lainnya yang dapat anda lakukan untuk membantu koloni lebah agar kembali naik jumlahnya.
Misalnya janganlah membeli produk yang menggunakan pestisida kimia apalagi yang menggunakan neo-nicotinoids.
Juga jangan membeli produk yang menggunakan “organisme yang dimodifikasi secara genetika” atau Genetically Modified Organisms (GMO).
Dengan begitu, semoga koloni lebah dapat
kembali naik dan menjadi sehat kembali sebagai salah satu kunci hidupnya
semua species di Bumi ini. Semoga bermanfaat (icc)
Referensi:
- Duan JJ, Marvier M, Huesing J, Dively G, Huang ZY. 2008. A meta-analysis of effects of Bt crops on honey bees (Hymenoptera: Apidae).
- Watanabe, M. (1994). “Pollination worries rise as honey bees decline”. Science 265 (5176): 1170.
- Johnson, Renée (7 January 2010). PDF File: “Honey Bee Colony Collapse Disorder”. Congressional Research Service.
- United States Department of Agriculture, Honey Bees and Colony Collapse Disorder
- Debbie Hadley, What is Colony Collapse Disorder, or CCD?
- A. Gaus and H. Larsen. Pollination of Tree Fruits.
- BBC News, Bee deaths: EU to ban neonicotinoid pesticides
- The Guardian, Insecticide ‘unacceptable’ danger to bees, report finds
- News.psu.edu, Colonies in collapse: What’s causing massive honeybee die-offs?
- HoneyBeeSuite.com, Transgenic crops and honey bees
- Exposingthetruth, What is Corn Spliced With? GMO Genes Revealed, & , Are GMOs All Bad? The Truth about GMOs
- Wikipedia. List of crop plants pollinated by bees, & , Neonicotinoids